Polisi menyatakan "terpaksa" ambil tindakan represif bubarkan massa karena "Aksi Anarkis". Padahal AKSI DAMAI, hanya ada segelintir orang berbuat ricuh di sisi yang jauh dari Mobil Komando Ulama. Itu pun sedang mati-matian ditenangkan dan diatasi oleh Laskar FPI sebagai bagian dari Satgas GNPF-MUI, sambil juga "melindungi Polisi". Dan sekitar Ulama masih sangat aman, tenang dan damai serta berdzikir. Lalu, kenapa segelintir yang berbuat ricuh di satu lokasi, kok Ulama dan massa yang tenang di lokasi lain yang dihantam ... ???!!!
Polisi menyatakan bahwa pembubaran Aksi Bela Islam "hanya gunakan" Gas Air Mata. Padahal, Polisi juga gunakan Peluru Karet, Pentungan dan Kendaraan yang menabrak dan menggilas kerumunan jutaan Umat Islam.
Polisi tanpa lihat, apalagi periksa, jenazah Alm. M.Syahri OY, menyatakan bahwa almarhum wafat akibat penyakit "Asma". Padahal, isteri dan putra putri serta seluruh keluarga almarhum menyatakan bahwa almarhum tidak ada riwayat penyakit "Asma", tapi meninggal akibat Gas Air Mata yang membuatnya sesak tidak bisa bernafas.
0 komentar:
Posting Komentar