Senin, 26 Oktober 2015


Bismillaah wal Hamdulillaah ....
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...

Imam Besar FPI, Habib Muhammad Rizieq Syihab, sejak lima tahun lalu melalui bukunya yang berjudul WAWASAN KEBANGSAAN memperkenalkan istilah NKRI BERSYARIAH dan getol mengkampanyekannya melalui berbagai media da'wah, baik mimbar dan majelis, mau pun cetak dan elektronik.

Sedang Presiden RI Joko Widodo saat pidato kenegaraan di bulan Agustus 2015 menyatakan bahwa Islam kita adalah ISLAM NUSANTARA.

Jika yang dimaksud dengan ISLAM NUSANTARA adalah Islam Rahmatan Lil 'Aalamiin yang telah berurat berakar membudaya di tengah masyarakat Nusantara, maka tentu sejalan dengan NKRI BERSYARIAH.

Namun jika yang dimaksud dengan ISLAM NUSANTARA adalah Islam yang dianggap sebagai Pendatang Arab yang harus di-Nusantara-kan, sehingga semua unsur Arab dalam Islam harus dihapuskan, maka tentu bertolak belakang dengan NKRI BERSYARIAH.

Faktanya, para pengusung dan pembela ISLAM NUSANTARA saat ini banyak berasal dari para pentolan LIBERAL yang selama ini sering menyerang Islam, sehingga Habib Rizieq menamakan mereka JEMAAT ISLAM NUSANTARA disingkat JIN, bahkan belakangan diberikan nama baru yang lebih tepat yaitu ALIRAN NUSANTARA disingkat ANUS.

1. TATHBIQ SYARIAH

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa Tathbiq Syariah di Indonesia  adalah harga mati yang tidak bisa ditawar, karena Indonesia adalah Negara Tauhid yang berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga Syariat Islam harus diterapkan di tengah masyarakat muslim Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tanpa mengebiri hak beragama kaum minoritas mana pun.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa Tathbiq Syariah di Indonesia tidak boleh terjadi, karena Indonesia bukan Negara Islam, sehingga Penerapan Syariat Islam di Indonesia merupakan bentuk diskriminasi dan penindasan terhadap kaum minoritas, sekaligus merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

2. PENEGAKAN KHILAFAH

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa Sistem Khilafah adalah Sistem yang harus ditegakkan, apalagi sudah berhasil membuktikan diri selama 13 (tiga belas) abad lebih sebagai sistem  terbaik yang sukses memimpin Dunia. Dan Penegakan Khilafah adalah sesuatu yang pasti akan terwujud, setidaknya saat kedatangan Imam Mahdi sebagaimana dikabarkan oleh Nabi SAW, sehingga perjuangan Penegakan Khilafah sepanjang zaman akan selalu menjadi andil penting untuk membuka jalan bagi kedatangan Sang Imam.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa Sistem Khilafah adalah sistem kadaluwarsa yang tidak relevan lagi dengan zaman kekinian, sehingga Penegakan Khilafah di zaman sekarang tidak lagi realistis, bahkan merupakan suatu utopis yaitu hanya mimpi yang tidak akan terwujud. 

3. SISTEM DEMOKRASI

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa Sistem Demokrasi yang baru lahir sejak Revolusi Kebudayaan Perancis pada tahun 1789 M adalah Sistem Sekuler yang bertentangan dengan ajaran Islam, sehingga umat Islam haram melaksanakannya, kecuali terpaksa, sambil tetap berusaha menggantinya kembali dengan Sistem Khilafah yang telah dicontohkan Nabi SAW.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa Sistem Demokrasi adalah Sistem paling ideal saat ini karena memisahkan urusan agama dari urusan negara, dan melindungi semua agama tanpa diskriminasi, sehingga sejalan dengan ajaran Islam yang rahmatan Lil 'Aalamiin.

4. HAK ASASI MANUSIA (HAM)

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa HAM adalah Hak yang melekat sejak lahir pada setiap orang sebagai karunia Allah SWT, sehingga HAM tidak akan pernah bertentangan dengan KAM (Kewajiban Asasi Manusia) yang ditetapkan Allah SWT. Karenanya, segala bentuk kema'siatan dan kemunkaran adalah bukan HAM.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa HAM adalah hak yang melekat sejak lahir pada setiap orang secara alami, sehingga tidak ada kaitan dengan aturan agama apa pun. Karenanya, Iman dan Kufur, serta Taat dan Ma'siat adalah merupakan HAM setiap manusia yang tidak boleh diintervensi siapa pun.

Itulah sebabnya, Aliran Sesat dan LGBT (Lesbi, Gay, Bisexual dan Transgender) bagi NKRI BERSYARIAH bukan HAM, tapi bagi ISLAM NUSANTARA merupakan HAM.

5. KESETARAAN GENDER

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa dalam Islam tidak ada Kesetaraan Gender, tapi yang ada adalah Keserasian Gender. Allah SWT menciptakan pria dan wanita dengan kodrat perbedaan biologis dan phsycologis untuk berbagi peran dan tugas, serta hak dan kewajiban, sehingga tercipta keserasian untuk keseimbangan dan keharmonisan kehidupan umat manusia.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa pria dan wanita setara dengan hak dan kewajiban yang sama tanpa ada sedikit pun perbedaan.

Oleh karenanya, bagi NKRI BERSYARIAH bahwa hak waris anak laki dan perempuan dalam Islam, hingga hak kepemimpinan rumah tangga dan negara,  sudah tepat sesuai dengan kodrat peran dan tugas serta kewajiban masing-masing, tapi bagi ISLAM NUSANTARA tidak adil dan tidak relevan lagi, sehingga harus diubah agar sesuai dengan tuntutan zaman modern.

6. TOLERANSI

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa Toleransi antar umat beragama menjamin setiap umat beragama bebas meyakini kebenaran agama yang dianutnya dan bebas menolak agama lain yang tidak diyakininya, asal tidak menghina agama lain tersebut.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa Toleransi antar umat beragama mengharuskan setiap umat beragama untuk mengakui kebenaran semua agama, sehingga tidak boleh ada umat beragama mengklaim bahwa agamanya saja yang benar,  sedang yang lain salah, karena semua agama sama dan semuanya benar.

7. PRIBUMISASI ISLAM

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa Islam adalah agama samawi yang diturunkan Allah SWT dari langit, dan pertama kali diturunkan ke tengah bangsa Arab untuk disebar-luaskan ke seluruh umat manusia, sehingga Islam adalah Agama Langit bukan Agama Arab, apalagi Rasulullah SAW tidak pernah meng-Arab-kan Islam, tapi sebaliknya justru meng-Islam-kan Arab, bahkan meng-Islam-kan seluruh bangsa di Dunia. Selain itu, Islam sebagai agama Allah SWT Sang Pencipta dan Pemilik Bumi tidak akan pernah menjadi pendatang di Bumi Allah SWT, tapi akan selalu menjadi Pribumi di setiap pelosok Bumi Allah SWT.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa Islam di Indonesia adalah agama pendatang dari Arab yang harus di-Nusantara-kan, sehingga semua unsur Arab dalam Islam harus dihapus dan diganti dengan budaya Nusantara.

8. ISLAM dan ARAB

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa Islam dan Arab tidak bisa dipisahkan, karena Islam pertama kali diturunkan di tengah masyarakat Arab, dan Rasulullah SAW adalah bangsa Arab, serta Al-Qur'an diturunkan dalam Bahasa Arab, bahkan Bahasa Akhirat nanti adalah tetap Bahasa Arab. Dan hukum apa pun yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW maka sudah jadi Ajaran Islam, sehingga tidak lagi disebut Budaya Arab atau 'Ajam, karena sudah jadi milik seluruh muslim apa pun suku bangsanya.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa Islam dan Arab harus dipisahkan dengan cukup ambil Islamnya dan buang Arabnya, sehingga semua budaya Arab dalam ajaran Islam harus dihapus dan diganti.

Oleh karenanya, hukum Salam, Jilbab, Jenggot, Jubah, Sorban, Cambuk Pemabuk, Potong Tangan Pencuri, Rajam Penzina, hingga Meratakan dan Merapatkan Shoff Sholat, semuanya bagi NKRI BERSYARIAH adalah ajaran Islam yang harus diikuti, tapi bagi ISLAM NUSANTARA semua itu hanya tradisi Arab yang tidak perlu diikuti, karena tidak ada kaitan dengan Islam.

9. PERBEDAAN dan PENODAAN

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa Aliran Sesat seperti Ahmadiyah dan yang sejenisnya adalah Penodaan Agama yang harus dilarang.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa Aliran Sesat apa pun tidak boleh dilarang, bahkan harus dilindungi dan diberi kesempatan yang sama dengan agama apa pun untuk berkembang, karena itu adalah bagian dari kebebasan beragama dan berkeyakinan.

10. PEMIMPIN KAFIR

Bagi NKRI BERSYARIAH bahwa orang kafir tidak boleh menjadi pemimpin Wilayah Islam atau Wilayah Mayoritas Muslim, karena Al-Qur'an dan As-Sunnah melarangnya. Jangankan kafir, orang muslim saja jika tidak bertaqwa dan tidak berakhlak mulia tidak boleh jadi pemimpin. Jadi yang boleh jadi pemimpin hanya muslim yang beriman dan bertaqwa serta berakhlaqul karimah.

Sedang bagi ISLAM NUSANTARA bahwa orang kafir boleh menjadi pemimpin Wilayah Islam atau Wilayah Mayoritas Muslim, karena manusia mana pun dan apa pun agamanya punya hak yang sama. Bahkan pemimpin kafir yang jujur lebih baik dari pemimpin muslim yang korup.

NKRI BERSYARIAH atau ISLAM NUSANTARA ?

Kini, umat Islam tinggal memilih : Ikut Habib Rizieq yang mengusung NKRI BERSYARIAH atau ikut Presiden Jokowi yang mengusung ISLAM NUSANTARA ... ?

Allah SWT berfirman dalam QS.2.Al-Baqarah ayat 256 :

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Shodaqollaahul 'Azhiim ...

(Forum Diskusi Santri FPI)

NKRI BERSYARIAH vs ISLAM NUSANTARA

Bismillaah wal Hamdulillaah .... Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ... Imam Besar FPI, Habib Muhammad Rizieq Syihab, sejak lima tahu...

Minggu, 25 Oktober 2015


Bismillaah wal Hamdulillaah ....
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ....

Selama dua puluh lima hari Intifadha III berlangsung di Palestina, korban tewas dan luka-luka terus bertambah. Info resmi yang dirilis oleh Kementrian Kesehatan Palestina hingga Kamis 22 Oktober 2015 tercatat 53 orang warga Palestina syahid, 11 diantaranya anak-anak dan lebih dari 5500 mengalami luka-luka.

Pecahnya Intifadha III ini disebabkan oleh sikap Penjajah Israel yang mulai mengatur-atur fungsi Masjid Al-Aqsa seenaknya. Mereka menjadikan Al-Aqsa bukan hanya sebagai tempat ibadah kaum Muslim, tapi juga tempat ibadah plus wisata Yahudi.

Muslim yang ingin sholatpun mereka atur dan persulit. Sebelum jam 11 siang kaum Muslimin dilarang memasuki Al-Aqsa. Muslim yang berusia di bawah 45 tahun dilarang sholat di Masjid Al-Aqsa. Keputusan dan aturan Yahudi ini tidak diterima oleh kaum Muslimin Palestina, mereka melawan, hingga pecah Intifadha jilid III.

Hingga hari ini api Intifadha III masih digelorakan oleh rakyat Palestina baik di Tepi Barat maupun di wilayah Gaza. Sejumlah tentara Penjajah Israel pun dilaporkan tewas dalam operasi kesyahidan yang makin marak dilakukan oleh rakyat Palestina. Mereka menggorok, menikam, atau menabrak Yahudi dengan mobil.

Begitu juga pihak Penjajah Israel kian membabi buta melakukan pembunuhan terhadap rakyat Palestina. Bahkan saking kalapnya, pasukan Penjajah Israel sampai menembak dan membunuh warga Yahudi sendiri di pusat kota Yerusalem kemarin, Rabu (21/10/2015). Mereka mengira pria itu adalah warga Palestina. 

Bagi Anda yang ingin membantu meringankan penderitaan saudara-saudara Muslim Palestina, silahkan salurkan via FPI di Rekening Palestina Bank Syariah Mandiri Nomer 7001440785. Insya Allah bantuan akan didistribusikan dengan adil dan merata ke Rakyat Palestina.

Hasbunallah wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’mannashir
La Hawla wa la Quwwata illa billah

Intifadha Jilid III

Bismillaah wal Hamdulillaah .... Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah .... Selama dua puluh lima hari Intifadha III berlangsung di Pale...

Kamis, 22 Oktober 2015


Kirab Hari Santri Nasional digelar di Tugu Proklamasi, Jalan Raya Proklamasi, Jakarta Pusat, hari Kamis (22/10). Meskipun ada pro kontra terkait penyelenggaraan Hari Santri Nasional tetap berjalan dengan mengundang ribuan jemaah umat Islam.

Hadir dalam penyelenggaraan itu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan sejumlah tokoh agama dari berbagai organisasi masyarakat (Ormas) Islam.

Dalam kesempatan itu, Jenderal Gatot menyampaikan pesan bahwa kemerdekaan Republik Indonesia pada masa perjuangan tidak lepas dari peran para ulama, jauh sebelum lahirnya TNI. Sementara Ketua PBNU Said Aqil mengatakan meski Hari Santri Nasional penuh dengan pro dan kontra, tidak berpengaruh pada penyelenggaraan acara.

Sekitar 50 rombongan Kirab Hari Santri Nasional dan Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama (NU) tiba di Tugu Proklamasi untuk menghadiri peringatan Hari Santri Nasional yang disambut oleh ribuan pelajar serta santri dari pondok pesantren dari berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya.

JENGGOT KYAI HASYIM

Usai acara, masyarakat dikejutkan dengan beredarnya foto Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy’ari di Kirab Hari Santri Nasional tadi. Pasalnya, ada yang janggal dalam foto pendiri NU tersebut. Foto ukuran besar KH. Hasyim Asy’ari yang dijadikan backdrop acara terlihat tidak berjenggot, seolah habis dicukur bersih. Padahal pada foto aslinya yang sudah masyhur, Kyai Hasyim nampak menggenakan jenggot.

Tak pelak, hal ini langsung menimbulkan gelombang protes. Mereka yang tidak terima, menuding panitia telah berbuat kurang ajar kepada Kyai Hasyim. Sebagian lagi mengait-kaitkannya dengan ucapan Said Aqil beberapa waktu lalu soal jenggot.

Pada sebuah rekaman yang beredar di Youtube beberapa waktu lalu, Said Aqil mengatakan bahwa jenggot akan membuat seseorang menjadi goblok. Makin panjang jenggot seseorang, maka makin goblok, katanya dalam rekaman itu.

Muncul dugaan, panitia acara sengaja menampilkan foto Kyai Hasyim Asy’ari yang sudah “dicukur” untuk menyesuaikan dengan pendapat dan sikap Said Aqil yang anti jenggot. Tentu saja, hal ini masih perlu dikonfirmasi kepada panitia.

Jangan-jangan jenggot Sang Kyai dicukur JIN (Jemaat Islam Nusantara) alias ANUS (Aliran Nusantara) … ???


Wallahu a’lam.

Akhirnya Jenggot Pendiri NU Dicukur JIN

Kirab Hari Santri Nasional digelar di Tugu Proklamasi, Jalan Raya Proklamasi, Jakarta Pusat, hari Kamis (22/10). Meskipun ada pro kontra ter...

Senin, 19 Oktober 2015


Bismillaah wal Hamdulillaah ....
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ....

Insya Allah, jika tidak ada halangan, pada tanggal 22 Oktober 2015 mendatang, Presiden RI Joko Widodo akan mendeklarasikan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional di Banten.

Penetapan Hari Santri Nasional ini diperselisihkan oleh NU dan MUHAMMADIYAH, sedang FPI tetap NETRAL.

NU SETUJU

NU setuju tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, bahkan justru NU yang mengusulkan dan menuntutnya. Hal ini sangat bisa dipahami, karena pada tanggal 22 Oktober 1945 lahir Resolusi Jihad dari Ulama NU yang dikomandoi Alm. Hadhrotus Syeikh KH Hasyim Asy'ari untuk mempertahankan Kemerdekaan NKRI, yang kemudian berlanjut dengan perang melawan Inggris dan Belanda di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Jadi, tanggal 22 Oktober merupakan puncak spiritualisme dan patriotisme Ulama dan Kaum Santri.

MUHAMMADIYAH MENOLAK

Muhammadiyah menolak tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri juga bisa dipahami, karena kekhawatiran semakin tajamnya dikotomi antara Kaum Santri dan Kaum Abangan. Bagi Muhammadiyah cukuplah Hari-Hari Besar Islam seperti Tahun Baru Islam, Maulid, Isra Mi'raj, Idul Fitri dan Idul Adha sebagai Hari Besar Nasional.

FPI NETRAL

Bagi FPI, tanggal 22 Oktober mau dijadikan Hari Santri atau pun tidak, tiada masalah, karena hanya urusan dunia yang MUBAH. Yang penting adalah Negara WAJIB :

1. Memuliakan Ulama dan Santri.

2. Menghargai Fatwa Ulama dan Aspirasi Santri, serta mengamalkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Memberi peran lebih kepada Ulama dan Santri untuk berkiprah dalam membela dan membangun Negara.

4. Membantu Pesantren dan Madrasah baik dalam pembangunan sistem mau pun  fisik.

5. Mengakui Sistem Pendidikan Madrasah dan Pesantren agar berstatus disamakan, sehingga berhak mendapt ijazah dan bisa melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi.


Wallaahul Musta'aan.

Hari Santri Nasional

Bismillaah wal Hamdulillaah .... Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah .... Insya Allah, jika tidak ada halangan, pada tanggal 22 Oktobe...

Jumat, 16 Oktober 2015


Surabaya - Puluhan ribu umat Islam tumplek blek di halaman utama Tugu Pahlawan, Surabaya, memperingati malam Tahun Baru Islam 1437 H pada Selasa (13/10/2015) malam.

Para jamaah sholawat Nabi Muhammad SAW yang biasa disebut Syecher Mania tersebut menghadiri acara Surabaya Bersholawat ke-3, bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.

Ketua Panitia Surabaya Bersholawat ke-3, Habib Muhammad Al-Jufri mengatakan, acara tahunan yang digelar oleh Al-Khairiyah dan Robithah Alawiyah ini untuk merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1437 Hijriyah dan peringatan Hari Jadi ke-70 Pemprov Jatim.

Sejumlah Habaib tampak hadir. seperti Ketua Umum Pimpinan Pusat Robithah Alawiyah Habib Zein bin Sumaith, Pimpinan Pondok Pesantren Sunniyah Salafiyah Pasuruan Habib Taufiq Assegaf, Imam FPI Jawa Timur Hanib Abdurrahman Bahlega Assegaf, Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab, serta para Habaib lainnya dari berbagai wilayah di Jatim.

Hadir juga Wakil Rais Aam PBNU, KH Miftakhul Akhyar dan Kiai Sepuh NU KH Sholeh Qosim, serta Pimpinan Pesantren Banyu Anyar Pamekasan Madura KH Muhammad Rafi'i Baidhowi.

Tak ketinggalan juga kehadiran para pejabat, mulai Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan pejabat terkait lain di Jatim dan Surabaya.

Surabaya Bersholawat dibuka dengan bacaan doa awal tahun yang dipimpin oleh Ketua Umum Robithah Alawiyah Habib Zein. Setelah itu, dilanjutkan shalawat Nabi yang dipimpin oleh Habib Syech.

Sejumlah lagu sholawat dengan iringan musik hadrah langsung disenandungkan, mulai Syi'iran NU, Padang Bulan, dan dua lagu gubahan Habib Rizieq yang dipopulerkan Habib Syeikh, yaitu Kisah Rasul dan Medan Juang Islam, serta berbagai lagu shalawat lainnya.

Puluhan ribu jamaah sholawat Nabi, khususnya Syecher Mania langsung dalam balutan doa dan puja-puji kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

ALIRAN NUSANTARA

Tampil memberikan tausiah, Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab. Beliau mengangkat tema Aliran Nusantara yang akhir-akhir ini ramai menjadi pembicaraan di tengah masyarakat.

Habib Rizieq mengungkapkan apa itu Aliran Nusantara, maksud dan tujuannya serta siapa yang mengusungnya. Menurut beliau, Aliran Nusantara adalah propaganda Liberal dengan wajah baru, memanfaatkan isu Local Wisdom atau Kearifan Lokal, yang ingin mengadu domba antara Syariat dengan Adat, dan antara Arab dan bukan Arab.

“Ada segelintir tokoh di Indonesia yang mengatakan ‘Islam itu agama pendatang dari Arab, bukan agama Pribumi. Karena itu, Islam harus dipribumikan, Islam harus di Indonesiakan’ Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun.” Kata Habib mengawali tausiahnya.

Habib menjelaskan bahwa pernyataan tersebut tidak benar. Islam bukan agama Arab, tapi Dinun Samawi, yaitu Agama yang diturunkan dari Langit, datang dari Allah. Pertama kali diturunkan ke Arab, untuk disebarkan ke seluruh suku bangsa.

Pada kesimpulan akhir, Habib Rizieq menggaris bawahi bahwa Aliran Nusantara bukan sekedar menyerang Arab, tapi sebenarnya ingin menyerang Islam.

Tausiyah Habib Rizieq mendapat sambutan hangat para Syeikher Mania yang tidak lain dan tidak bukan merupakan kalangan akar rumput NU yang setia kepada ASWAJA. Gemuruh Takbir terus menggema mengiringi setiap pernyataan Habib Rizieq di atas mimbar.

REKOR IKLAN TERPANJANG TV9

Semua rangkaian acara Surabaya Bersholawat ke-3 ini disiarkan secara langsung oleh TV9 Nusantara, Televisi lokal milik NU Jawa Timur. Televisi yang punya slogan “Santun Menyejukkan” ini memang setiap tahunnya selalu menyiarkan secara langsung acara Surabaya Bersholawat.

Namun, ada hal janggal yang terjadi ketika Habib Rizieq baru saja menyampaikan tausyiahnya. Tiba-tiba siaran live TV9 berganti menjadi iklan. Tidak tanggung-tanggung, durasi iklan yang ditayangkan memakan waktu lebih dari 30 menit. Materi iklan yang samapun terus diulang berkali-kali. Penayangan iklan baru selesai ketika tausiah Habib Rizieq juga selesai.

Tak pelak, penayangan iklan yang dinilai tidak wajar ini menimbulkan tanda tanya masyarakat. Mereka yang tidak hadir di lokasi namun ingin menyimak tausiah Habib Rizieq terpaksa harus kecewa.

Dikonfirmasi, Direktur TV9 Hakim Jayli, mengatakan pemotongan ceramah Habib Rizieq dengan iklan panjang itu memang disengaja, dan bukan karena ada kendala teknis.

Menurutnya, TV9 punya standar penyiaran sendiri. Moto televisinya adalah Santun menyejukkan. Lebih lanjut, Hakim berkilah, Ceramah Habib Rizieq tidak sesuai dengan standar penyiaran mereka.

Ia juga meminta maaf kepada masyarakat jika keputusan untuk memotong siaran langsung ceramah Habib Rizieq ini dengan iklan panjang.

“Kami mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.” Pungkasnya.

TANGGAPAN HABIB RIZIEQ

Habib Rizieq sendiri setelah tahu bahwa ceramahnya tidak ditayangkan TV9 menanggapi santai : "Mana mau mereka tayangkan, wong TV9 itu corong Aliran Nusantara alias ANUS."

Selanjutnya Habib Rizieq menegaskan : "Justru saya sangat bersyukur ceramah saya tidak disiarkan TV murahan yang tidak sesuai dengan standar Islam, sekaligus saya bahagia karena tanpa susah payah akhirnya umat Islam tahu siapa mereka di balik TV itu, dan apa serta bagaimana perilaku mereka. Alhamdulillaah ... "

Tim News FPI

Habib Rizieq & TV Murahan

Surabaya - Puluhan ribu umat Islam tumplek blek di halaman utama Tugu Pahlawan, Surabaya, memperingati malam Tahun Baru Islam 1437 H pada S...

Rabu, 14 Oktober 2015


LAPORAN TIM INVESTIGASI FPI ACEH

[1]. Singkil adalah kabupaten baru, pemekaran dari kabupaten Aceh Selatan pada 2 April 1999. 

[2]. Nama Singkil berasal dari nama ulama yang berdakwah pada abad 16, syech Abdurrauf Assingkili.

[3]. Kristen masuk ke Singkil tahun 1930, melalui penginjil yang berasal dari Salak Pakpak Barat bernama pendeta I. W. Banurea.

[4]. Bekerjasama dengan perusahaan perkebunan Socfindo, gereja banyak didirikan untuk karyawan yang berasal dari Pakpak. 

[5]. Tahun 1968, saat Teungku Daud Beureu'eh sebagai Gubernur Militer, sempat mendatangi Kecamatan Lipat Kajang dan Desa Rimo, meminta gereja-gereja ditutup karena Aceh Daerah Istimewa Syariat Islam.

[6]. Tahun 1979, penginjil dari Gereja Tuhan Indonesia mendirikan gereja di desa Gunung Meriah, hal ini menimbulkan reaksi masyarakat.

[7]. Tanggal 11 Juli  1979, di Lipat Kajang, ditanda tangani perjanjian antara 8 ulama dan 8 pengurus gereja, bahwa gereja tidak akan didirikan kecuali dengan izin Pemda, dan tanggal 13 Oktober 1979 dilakukan ikrar perjanjian tersebut oleh masing-masing 11 orang perwakilan Islam dan Kristen yang juga ditanda tangani Pemda Aceh Selatan waktu itu. 

[8]. Perjanjian tersebut terus dilanggar oleh pihak Kristen. 

[9]. Oktober 2011, kembali dibuat perjanjian, bahwa gereja yang berizin hanya 1 unit di Kuta Kerangan, Undung-Undung 4 unit, di Gampong Keras, Gampong Napagaluh, Gampong Suka Makmur dan Gampong Lae Gecih, selain itu harus dibongkar.

[10]. Perjanjian ini tidak diindahkan, kenyataan berdiri 20 gereja, dengan tidak melalui prosedur sesuai dengan ketentuan PBM Menteri Agama dan Mendagri No. 8/9 Thn. 2006, Qanun Kabupaten Aceh Singkil No. 7 Thn. 2002. 

[11]. Jemaat gereja adalah dari Luaq Kabupaten Singkil.

[12]. 20 September 2011, masyarakat mendatangi kantor Pemda, dan diterima oleh Assisten I, Drs. Azmil meyampaikan data banyaknya gereja liar tak berizin, dan Pemkab Singkil akan melakukan penertiban.

[13]. Juni 2012, di Singkil beredar luas buku tanpa penerbit yg berisi penghinaan pada ajaran Islam.

[14]. Atas kejadian tersebut, umat Islam yang mempersoalkan malah mendapat intimidasi.

[15] Intimidasi dan tekanan terhadap umat Islam terus terjadi, hingga akhirnya meledak menjadi peristiwa 13 Oktober 2015.

[16] Peristiwa di Singkil tersebut secara cepat dimanfaatkan dan diekploitasi oleh media sekuler dan aktivis liberal serta aktivis gereja untuk mencabut PBM MENAG & MENDAGRI NO 8/9 THN. 2006, dan melakukan kampanye negatif terhadap Islam. 

[17]. Dari perspektif intelijen, terlihat jelas adanya operasi intelijen Asing untuk mengekploitasi konflik agama di satu sisi dan memunculkan indegenous people (masyarakat asli/adat) di sisi lain.

[18]. Di Singkil yang diangkat intoleransi umat Islam, di Tolikara diangkat hak masyarakat adat untuk mengatur daerahnya.

[19] Dalam dokumen Global Trend 2015 dan dokumen gelar pasukan  oleh SOCOM (South Ocean Command), keduanya adalah dokumen resmi pemerintah Amerika, jelas sekali issue hak adat dan 4 titik konflik 1 issue intoleran (Aceh, Papua, Kalimantan, Ambon, Bali) akan di dorong dan dieksploitasi. 

[20] Selesai

HATI-HATI DENGAN KONFLIK CIPTAAN

Ketua Bidang Keorganisasian Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengajak kaum Muslim Indonesia berhati-hati dan waspada di dalam menyikapi munculnya berbagai peristiwa kekerasan yang belakangan ini kerap terjadi. Dan khusus mengenai aksi pembakaran gereja di Aceh Singkil dia berharap umat Islam tidak terpancing emosinya.

''Dari sudut pandang intelejen, peristiwa kekerasan yang muncul pada perayaan hari besar keagamaan jelas punya makna dan target tertentu.Tampaknya ada pihak yang ingin memancing emosi umat Islam karena peristiwa kekerasan di hari raya keagamaan oleh masyarakat awam bisa langsung diasosiasikan dengan simbol agama. Cara ini ampuh, terutama ketika ada pihak yang ingin melakukan mobilsasi massa,'' kata Munarman, Rabu (14/10)

Menurut dia, beberapa informasi dan data yang dikumpulkan dari 'pihak luar' atau asing, Indonesia di tahun 2015 memang berusaha diletupkan berbagai tindakan kekerasan. Isunya adalah dengan meledakan konflik berbasis agama, adat, dan soal kedaerahan lainnya. Dalam hal ini wilayah yang diduga akan dijadika target adalah Aceh, Papua, Kalimantan, Ambon, serta Bali.

''Lima wilayah itu akan dijadikan 'pemicu' ledakan konflik kekerasan sosial. Jadi data Mapping Global Future tahun 2015 yang saya baca itulah memang ada kesesuaian antara munculnya berbagai peristiwa yang belakangan terjadi. Ingat kasus pembakaran masjid di Tolikara Papua terjadi pada Idul Fitri. Sedangkan kasus di Aceh Singkil terjadi pada perayaan tahun baru hijrah. Saya kira tak ada yang kebetulan,'' ujarnya.

Atas munculnya peristiwa, Munarman menyatakan umat Islam waspada. Apalagi kini tampak sekali ada suasana yang ingin membenturkan posisi antar kelompok masyarakat, adat, dan agama.

Tim News FPI

Laporan Tim Investigasi FPI Aceh

LAPORAN TIM INVESTIGASI FPI ACEH [1]. Singkil adalah kabupaten baru, pemekaran dari kabupaten Aceh Selatan pada 2 April 1999.  [2]. Nama Sin...

Minggu, 04 Oktober 2015


Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...

Musibah Mina 2015 adalah sebuah TRAGEDI KEMANUSIAAN yang telah menelan korban sedikitnya 769 jiwa tewas dan 934 orang terluka.

Musibah Mina telah beberapa kali terjadi, aneka ragam issue mencuat, sehingga aneka macam komentar dengan berbagai kritik, usul dan saran, pun muncul, mulai dari yang membangun hingga yang nyeleneh.

HAJI BULAN SYAWWAL ?

Di awal tahun dua ribuan, Harian Republika pernah dua kali menurunkan tulisan Tokoh "Liberal" Masdar F Mas'udi tentang Musibah Mina. Dalam tulisan tersebut Masdar menyoroti tentang Jama'ah Haji Indonesia yang sering menjadi korban dari berbagai musibah di Mina saat pelaksanaan ibadah Haji, akibat banyaknya orang yang berhaji dari berbagai negeri.

Masdar mengusulkan untuk keselamatan khusus Jama'ah Haji Indonesia agar berhaji di bulan Syawwal saja, dengan dalih karena bulan Syawwal termasuk bulan Haji, dan Jama'ah Haji negeri lain belum datang ke Tanah Suci, sehingga masih sepi dan lenggang untuk Manasik Haji.

Akibatnya, dalam suatu acara, usulan "nyeleneh" Masdar tersebut ditanggapi keras oleh Tokoh dan Sepuh NU yang juga ketua Majelis Syura DPP FPI, Almarhum KH. Abdul Hamid Baidhowi dari Lasem, dengan menyatakan untuk Masdar : " Yang jadi Nabi itu, Sampean atau Nabi Muhammad SAW ?!  Kok, seenaknya sampean mau buat Syariat dan merubah aturan Allah dan Rasul-Nya !!"

ISSUE MUSIBAH MINA

Musibah Mina tahun ini telah melahirkan berbagai issue, antara lain :

1. Ada yang menyatakan bahwa musibah mina terjadi akibat polisi menghadang atau mengalihkan jalur jama'ah haji hanya untuk memberi lintasan jalan buat iring-iringan kendaraan pangeran Saudi.

2. Ada lagi yang mengatakan bahwa penyebabnya adalah karena rombongan jama'ah Haji asal Afrika yang berlari dari arah belakang iring-iringan jama'ah haji yang sedang menuju Mina, sehinga terjadi kepanikan dan kekacauan.

3. Ada pula yang menyebutkan bahwa penyebabnya adalah jama'ah Haji Iran yang dengan sengaja mengambil jalan melawan arah sehingga menyebabkan kepanikan saling dorong.

4. Ada juga yang menuding bahwa penyebabnya adalah jama'ah haji yang terlalu semangat ingin mengejar yang "Sunnah" atau "Afdhol" tanpa memperdulikan keselamatan diri.

5. Bahkan ada yang meyakini adanya "Sabotase" untuk mengganggu ibadah Haji umat Islam, sekaligus meruntuhkan kepercayaan umat Islam kepada Saudi selaku negara penanggung-jawab, sehingga membuka jalan untuk mengadu-domba antar negara Islam.

Di antara semua issue di atas, yang manakah sebenarnya penyebab Musibah Mina ?  Jawabnya : Wallaahu A'lam.

INVESTIGASI dan EVALUASI

Dalam rangka mencegah FITNAH dari aneka "issue liar" yang tersebar, maka sudah sepatutnya Saudi bersama negara-negara Islam, sebagai bentuk pertanggung-jawaban kepada umat Islam dunia, untuk segera membentuk TIM INVESTIGASI INDEPENDEN untuk menyelidiki sebab-sebab terjadinya Musibah Mina, agar bisa menjadi masukan untuk menghindari terulangnya peristiwa serupa di kemudian hari.

Selain itu, khusus Pemerintah Indonesia juga wajib melakukan Evaluasi terkait pengawas dan pembimbing Haji :

1. Apakah selama ini rekrutmen pengawas dan pembimbing Haji sudah sesuai prosedur, atau sebaliknya hanya berdasarkan KKN ?

2. Apakah selama ini kualitas pengawas / pembimbing sudah memenuhi syarat atau sebaliknya sama sekali tidak bermutu karena tidak lewat prosedur semestinya ?

3. Apakah selama ini perbandingan pengawas dengan jumlah jama'ah yang diawasi sudah benar, atau sebaliknya hanya karena untuk menghemat dana, lalu seorang pengawas / pembimbing harus mengawasi / membimbing ratusan bahkan ribuan orang ?

Wallaahul Musta'aan ...

Renungan Musibah Mina

Bismillaah wal Hamdulillaah ... Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ... Musibah Mina 2015 adalah sebuah TRAGEDI KEMANUSIAAN yang telah...

Sabtu, 03 Oktober 2015


Bendera Palestina untuk pertama kalinya resmi berkibar di markas besar Perserikat Bangsa Bangsa (PBB) Rabu (30/09) tengah hari waktu setempat atau tepat Kamis (01/10) pukul 00.00 WIB.

Pengibaran bendera ini hanya beberapa saat dilakukan setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas berpidato pada Majelis Umum PBB. Abbas menyampaikan pidato ini menjelang seremoni pengibaran bendera Palestina untuk pertama kalinya di badan dunia itu, bersama dengan 193 negara anggota PBB.

Palestina layak mendapatkan status keanggotaan penuh dan pengakuan penuh sebagai negara di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), kata Presiden Palestina Mahmud Abbas pada Majelis Umum PBB, Rabu pagi waktu AS atau Rabu tengah malam WIB ini.

Sekjen PBB Ban Ki-moon berdiri berdampingan dengan Abbas, menyaksikan seremoni pengibaran bendera Palestina di Rose Garden. 

Langkah ini mendapat dukungan banyak negara, namun ditentang oleh penjajah Israel dan Amerika Serikat. Wakil penjajah Israel yang bercokol di PBB, Ron Prosor menuduh, pengibaran bendera Palestina sebagai upaya untuk membajak PBB. Dia berdalih, satu-satunya jalan bagi Palestina agar bisa diakui sebagai negara merdeka, yakni melalui negosiasi-negosiasi dengan Israel.

Sebaliknya Juru Bicara PBB Stephane Dujarric menegaskan adalah terserah kepada Majelis Umum PBB untuk mengibarkan bendera Palestina, tak peduli Israel menentangnya.

Pada 10 September lalu Majelis Umum PBB mendukung resolusi pengibaran bendera Palestina setelah 119 negara anggota PBB mendukungnya, 45 abstain dan delapan menentang, termasuk Australia, penjajah Israel dan Amerika Serikat.

Sebelumnya, sebagian negara-negara Eropa, seperti Swedia, Portugal, Irlandia, Inggris, Prancis dan Spanyol secara demontratif menunjukkan dukungannya bagi kemerdekaan Palestina (Baca Selengkapnya >> http://www.habibrizieq.com/2015/01/palestina.html )

SERUAN IMAM BESAR FPI

Menanggapi perkembangan terkait Palestina ini, Habib Muhammad Rizieq Syihab, Imam Besar FPI menyatakan seruannya: 

"Ayo ..., terus kita berdoa dan berjuang untuk Kemerdekaan Palestina. Insya Allah, sebentar lagi umat Islam dari seluruh Dunia bisa Shalat di Masjidil Aqsha TANPA VISA ISRAEL dan tanpa diawasi TERORIS PENJAJAH ISRAEL, tapi hanya dengan VISA PALESTINA dan dijaga oleh TENTARA PALESTINA. Aamiiin ... !"

Tim News FPI

Akhirnya Bendera Palestina Berkibar di Markaz PBB

Bendera Palestina untuk pertama kalinya resmi berkibar di markas besar Perserikat Bangsa Bangsa (PBB) Rabu (30/09) tengah hari waktu setempa...

 

© 2015 - Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile