Jumat, 06 Februari 2015

Kisah Shahabat 7: AL-BARROO IBNU MAALIK AL-ANSHOORIY RA


Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...

Al-Barro' ibnu Malik Al-Anshori RA adalah saudara Anas ibnu Malik Al-Anshori RA Sang Pelayan Nabi SAW yang telah dipaparkan kisahnya pada artikel yang lalu.

Al-Barro' RA berperawakan sangat kurus, sehingga badannya tampak bagai kulit membalut tulang. Namun demikian, ia seorang yang sangat kuat dan pemberani.

KUAT DAN PEMBERANI

Kekuatan Al-Barro' RA terbukti dengan ia berhasil membunuh 100 (seratus) orang kafir melalui "Mubaarozah" yaitu duel satu lawan satu di berbagai pembukaan pertempuran, sebagaimana tradisi perang di zamannya. Ditambah lagi sudah tidak terhitung orang kafir yang dibunuhnya dalam setiap pertempuran.

Ada pun keberaniannya, tak seorang Shahabat pun yang mengingkarinya. Bahkan saking beraninya Al-Barro' RA hingga Khalifah Umar ibnul Khaththab RA menyurati para Gubernurnya dan berpesan :

" لا تولوا البراء جيشا من جيوش المسلمين مخافة أن يهلك جنده بإقدامه ".

"Jangan kalian tugaskan Al-Barro' untuk memimpin pasukan Tentara Islam, karena khawatir ia akan membinasakan pasukannya sendiri akibat kenekatannya."

MEMBURU NABI PALSU

Sebelum Rasulullah SAW wafat, muncul Nabi Palsu Musailamah Al-Kadzdzaab dari Yamamah di Najd. Dan Nabi SAW mengancam akan memeranginya, namun beliau SAW wafat sebelum sempat mengirim Tentara Islam ke Yamamah di Najd.

Kemudian Khalifah Abu bakar RA melanjutkan rencana Nabi SAW dengan mengirim pasukan pertama dipimpin oleh 'Ikrimah RA ke Yamamah di Najd untuk memerangi Musailamah Al-Kadzdzaab. Namun pasukan pertama ini berhasil dipukul mundur oleh musuh.

Lalu, Khalifah Abu Bakar RA mengirim pasukan kedua dipimpin oleh Khalid ibnul Walid RA yang di dalamnya terdapat Al-Barro' ibnu Malik Al-Anshori RA.

PERANG YAMAMAH

Pada serangan pertama, Pasukan Khalid ibnul Walid RA sempat kewalahan menghadapi pasukan musuh. Bahkan musuh sempat berhasil menyerang kemah Panglima Khalid RA dan hampir membunuh isterinya yang ikut mendampinginya.

Akhirnya, Panglima Khalid RA merubah strategi dengan membagi pasukan sesuai kelompoknya masing-masing, antara lain : Pasukan Muhajirin dan Pasukan Anshor serta Pasukan kelompok lainnya.

Panji Muhajirin dipegang oleh Salim Maula Abi Hudzaifah RA seorang Penghafal Al-Qur'an yang dengan gagah berani menerjang musuh hingga syahid dengan putus kedua tangannya.

Dari kalangan Muhajirin ada Zaid ibnul Khaththab RA saudara Sayyiduna Umar ibnul Khaththab RA yang juga habis-habisan bertempur hingga mati syahid.

Panji Anshor dipegang oleh Tsabit ibnu Qais RA yang menanam kedua kakinya di dalam tanah agar tak bisa lari dari musuh. Lalu menghantam siapa saja musuh yang mendekat sambil menegakkan panji agar tak jatuh, hingga ia mati syahid di tempatnya.

MEMBANGKITKAN SEMANGAT 

Dari kalangan Anshor ada Al-Barro' ibnu Malik RA yang berperang dengan gagah berani. Tatkala ia melihat banyak kalangan Muhajirin dan Anshor serta lainnya yang gugur, lalu ia khawatir akan menurunkan semangat jihad pasukan muslimin, maka ia berteriak sambil menghunuskan pedangnya :

" يا معشر الأنصار ،  لا يفكرن أحد منكم بالرجوع إلى المدينة .  فلا مدينة لكم بعد اليوم ... وإنما هو الله وحده ... ثم الجنة ... "

"Hai segenap Anshor, jangan ada seorang pun dari kalian yang berfikir untuk kembali ke Madinah. Tidak ada Madinah bagi kalian setelah hari ini ... yang ada hanya Allah Yang Maha Esa ... kemudian Surga ... "

Teriakan Al-Barro RA berhasil membangkitkan semangat tempur pasukan muslimin, sehingga mereka dengan gagah berani terus menerjang habis-habisan dan mati-matian untuk memporak-porandakan pasukan musuh.

Pasukan Musailamah Al-Kadzdzab terdesak dan terpukul mundur. Akhirnya mereka lari masuk dalam Benteng mereka, dan menutup gerbang untuk berlindung dari kejaran Tentara Islam. 

TAMAN KEMATIAN

Dari dalam Benteng, pasukan Nabi Palsu menghujani Tentara Islam dengan anak panah sebanyak-banyaknya, sehingga pasukan Khalid RA menjauh dari Benteng agar tidak menjadi sasaran panah musuh.

Namun Al-Barro RA sebaliknya, dia tidak mau menjauh dari Benteng. Bahkan ia dengan tubuhnya yang kurus lagi ringan naik berdiri di atas perisai, dan meminta beberapa Tentara Islam dengan tombak-tombak mereka mengangkat perisai tersebut dan melemparnya ke dalam Benteng tidak jauh dari gerbang.

Sesampainya di dalam Benteng, Al-Barro RA dikeroyok musuh, ia berjuang dengan susah payah mencapai pintu gerbang, puluhan anak panah menerjangnya, dan puluhan tombak menusuk badannya, serta puluhan pedang merobek tubuhnya. Namun ia masih mampu menumbangkan sepuluh orang musuh dan membunuhnya.

Dalam keadaan penuh luka, bahkan hampir sekarat, Al-Barro' RA berhasil mencapai pintu, dan dengan tenaga terakhirnya ia berhasil membuka gerbang, lalu ia jatuh tergeletak tak bergerak.

Setelah gerbang terbuka, Tentara Islam menyerbu ke dalam Benteng Musuh yang di dalamnya berupa Perkebunan Kurma. Akhirnya, Nabi Palsu Musailamah Al-Kadzdzab dengan ribuan pengikutnya mati terbunuh dalam perkebunan yang dijadikan sebagai benteng pertahanan mereka. 

Karena banyaknya korban tewas dalam kebun tersebut, maka dinamakanlah "Hadiiqoh Al-Maut" yang artinya "Taman Kematian".

SELAMAT DAN SYAHID

Dengan izin Allah SWT, ternyata dalam peristiwa "Taman Kematian" Al-Barro' RA selamat, walau di badannya ada lebih dari delapan puluh luka tusukan dan sayatan. Berbulan-bulan Khalid ibnul Walid RA dan kawan-kawannya menjaga serta merawat luka Al-Barro' RA hingga sembuh. 

Setelah sembuh, Al-Barro' RA kembali ikut berjihad bersama kaum muslimin hingga zaman Khalifah Umar ibnul Khaththab RA. Al-Barro' RA pun ikut dalam "Perang Tustar" yang merupakan salah satu episode penting dalam Perang Penaklukan Persia.

Dalam Perang Tustar inilah, Al-Barro' RA tetap bertempur dalam keadaan tangan terluka parah, terbakar dan melepuh, akibat menyelamatkan saudaranya Anas ibnu Malik RA dari Kaitan Baja panas membara, sebagaimana sudah dipaparkan dalam Kisah Shahabat sebelumnya.

Akhirnya, Al-Barro' RA gugur sebagai syahid dalam Perang Tustar tersebut setelah berhasil menumbangkan banyak musuhnya.

Rodhiyallaahu 'anil Barroo' wa 'an Ummihi wa Akhiihi ....

About the Author

HabibRizieq.com

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2015 - Distributed By Free Blogger Templates | Lyrics | Songs.pk | Download Ringtones | HD Wallpapers For Mobile