Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...
Dalam QS.12.Yusuf ayat 4 , Allah SWT menceritakan tentang mimpi Nabi Yusuf AS yang melihat Sebelas KAUKAB dan MATAHARI serta BULAN :
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
"(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat SEBELAS KAUKAB dan Matahari serta Bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku".
KAUKAB dan NAJM
Sepanjang sejarah masyarakat Arab, kata KAUKAB selalu diidentikkan dengan kata NAJM yang artinya BINTANG.
Namun, dalam QS.24.An-Nuur : 35, tatkala Allah SWT memberikan perumpamaan Cahaya-Nya, diceritakan tentang REFLEKSI CAHAYA dalam Kaca yang pantulannya bagaikan KAUKAB yang berkilau. Ini menjadi isyarat bahwa cahaya KAUKAB adalah hanya merupakan PANTULAN.
Inilah yang membedakan KAUKAB dan NAJM sebagai Benda Langit. Dimana KAUKAB adalah Benda Langit yang hanya memantulkan cahaya Matahari, bukan memiliki cahaya dari dalam dirinya.
Nah, Benda Langit yang memantulkan cahaya ada yang dominan di orbitnya, itulah yang disebut PLANET seperti Bumi. Namun ada juga yang tidak dominan di orbitnya.
Benda Langit yang memantulkan cahaya dan tidak dominan di orbitnya terbagi dua : Pertama, yang terkait dan ikut menyertai Planet, inilah yang disebut SATELIT seperti Bulan yang jadi Satelit bagi Bumi. Dan Kedua adalah selain Planet dan Satelit.
Sedang NAJM adalah Benda Langit yang menghasilkan cahaya dari dirinya sendiri, bukan pantulan, ini yang dikenal sebagai BINTANG.
Salah satu Bintang di Jagat Raya yang sangat terkenal dan akrab dengan kehidupan manusia di Bumi adalah BINTANG KUNING yang populer dengan nama MATAHARI.
TAFSIR KAUKAB
Dalam banyak kitab Tafsir mau pun Terjemah Al-Qur'an, kata KAUKAB sering diartikan BINTANG. Tentu tidak salah, karena sudah sesuai dengan makna bahasa sebagaimana digunakan masyarakat Arab sejak lama.
Namun, memperhatikan cerita mimpi Nabi Yusuf AS tentang SEBELAS KAUKAB dan MATAHARI serta BULAN, mengisyaratkan bahwa KAUKAB yang dimaksud adalah BENDA LANGIT yang bukan dari jenis BINTANG seperti MATAHARI dan bukan pula dari jenis SATELIT seperti BULAN.
Dengan demikian isyarat ilmiah tersebut menunjukkan bahwasanya yang dimaksud Kaukab dalam ayat tersebut adalah PLANET yang hanya memantulkan cahaya Matahari, tidak memiliki cahaya dari dalam dirinya, dan ia dominan di orbitnya, sehingga tidak menjadi satelit bagi Benda Langit yang lainnya.
Karenanya, para Ahli Mu'jizat Ilmiah Al-Qur'an di era Sains saat ini menafsirkan mimpi Nabi Yusuf AS bahwa beliau melihat SEBELAS PLANET dan MATAHARI serta BULAN.
Subhaanallaah ...
Pertanyaannya : Benarkah jumlah PLANET ada 11 (sebelas) ?
Insya Allah, akan dipaparkan dalam artikel selanjutnya.
Wallaahul Musta'aan
0 komentar:
Posting Komentar