Surat Terbuka untuk Pemerintah RI cq Kementerian Luar Negeri RI.
Bismillaah wal Hamdulillaah.
Assalaamu'alaikum Wr. Wb.
Langkah Evakuasi Pelajar Indonesia dari Yaman yang dilakukan Kemenlu RI akibat perang patut diapresiasi dan didukung sepenuhnya oleh seluruh rakyat dan bangsa Indonesia .
Disini, kami ingin mengingatkan Kemenlu RI bahwa pada tahun 2011 saat terjadi kerusuhan di Mesir, Pemerintah RI juga melakukan Evakuasi Pelajar Indonesia dari Mesir, namun saat sudah aman, Pemerintah RI mengembalikan lagi mereka ke Mesir untuk melanjutkan studinya.
Saat itu, koordinasi antara KBRI dan seluruh Universitas di Mesir serta berbagai kementerian terkait di Indonesia mau pun di Mesir berjalan sangat baik. Sungguh langkah yang sangat bagus dan terpuji serta patut diacungkan jempol.
Karenanya, kini saat Pemerintah RI melakukan Evakuasi Pelajar Indonesia dari Yaman karena terjadinya perang, maka Pemerintah RI harus berkomitmen untuk mengembalikan mereka ke Yaman saat sudah aman untuk melanjutkan studinya. Karena menjaga keberlangsungan studi para pelajar tersebut juga harus menjadi prioritas.
Alternatif lainnya, Kemenlu RI harus bekerja sama dengan Mendiknas RI dan Menag RI serta kementerian lain yang terkait, bahwa selama masa perang Para Pelajar tersebut ditampung di Universitas Islam di Indonesia untuk lanjutkan studinya, agar hak belajar dan mendapatkan pendidikan mereka tetap terjamin sebagaimana amanat UUD 1945.
Sengaja surat ini kami buat, karena banyak keluhan dari Para Pelajar Indonesia di Yaman melalui Front Pembela Islam, bahwa mereka khawatir kalau pulang lalu nanti saat aman tidak bisa atau tidak mampu kembali lanjutkan studi di Yaman, padahal mereka sudah mengeluarkan biaya besar utk studi mereka, apalagi kebanyakan mereka bukan dari keluarga kaya. Akhirnya, kini banyak mereka yang bingung untuk memutuskan antara ikut Evakuasi atau tetap bertahan.
Semoga Pemerintah RI bisa segera mengambil keputusan yang strategis untuk penyelamatan "nyawa" dan "pendidikan" Para Pelajar Indonesia di Yaman.
Sekian. Terima Kasih.
Habib Muhammad Rizieq bin Husein Syihab
0 komentar:
Posting Komentar