Jakarta - Kenapa sekarang ini musuh-musuh Islam semakin punya peluang untuk memojokkan dan melancarkan beraneka ragam tuduhan kepada kita. Itu tidak terlepas dari kesalahan kita sendiri, oleh karena itu kita wajib instrospeksi diri. Demikian dikatakan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab saat pengajian di Petamburan Jakarta, Rabu malam (27/1/2016).
"Jadi saya ingin mengingatkan kembali, bahwa dalam beragama itu harus berilmu, dalam berjuang itu ada aturannya," ujarnya.
Sebagai contoh, ia mengisahkan bagaimana ketika Saidina Umar bin Khattab meminta izin kepada Nabi untuk membunuh tokoh munafik Abdullah bin Ubay.
Saat itu Nabi Saw menjawab; "Ya Umar kalau kau bunuh dia, apa kata orang nanti, mereka akan katakan bahwa Muhammad membunuh kawannya sendiri."
"Abdullah bin Ubay itu munafik, artinya dia juga suka ikut kegiatan bersama Nabi, meskipun di belakang ia suka menjelek-jelekan Nabi dan agama Islam, tetapi orang-orang kafir itu tahunya dia bagian dari umat Nabi," jelasnya.
Secara fiqih memang sudah halal darahnya tetapi secara dakwah itu bisa merugikan jika dibunuh, kata Habib Rizieq.
Oleh karena itu, jadi tidak benar jika di masyarakat ada prinsip hitam putih yang sembarangan, seperti kalau ada orang kafir itu otomatis halal darahnya dan boleh dibunuh, yang berbeda pendapat juga boleh dibunuh.
"Ada hal-hal yang perlu diluruskan, ahlusunnah tidak boleh mengkafirkan sesama muslim. Islam tidak mengajarkan pertama kali mengorbankan perang, tetapi kalau diperangi maka haram kita mundur dari medan perang. Jangan kalau lagi aman lagi tenang jangan kita sendiri yang mengobarkan perang," kata Habib.
Begitu pula dalam hal amar makruf nahi munkar, itu juga tidak boleh berlebihan. "Misal kalau ada orang main judi lalu dia berhenti saat didatangi, berarti sudah cukup, jangan dia sudah berhenti lalu kita pukuli orangnya. Kita bilang bubar mereka bubar ya berarti selesai, kalau kemunkarannya bisa dicegah ya sudah selesai tugasnya, kalau kita berlebihan berarti itu hawa nafsu," jelasnya.
"Atau ada orang Islam yang berjudi lalu kita katakan kafir, itu juga jangan. Perbuatan dia berdosa, tetapi urusan mengkafirkan itu ada aturannya lagi," tambahnya.
"Jadi semua tindakan itu harus pakai ilmu, kalau kita tidak pakai ilmu maka akan melewati batas dan memberikan peluang kepada pihak-pihak yang anti syariat untuk menyerang kita," tandas Habib Rizieq.
Lebih lanjut, dalam pengajian tersebut, Habib Rizieq juga menjelaskan soal soal Gafatar yang akhir akhir ini sedang ramai dibicarakan. Habib Rizieq juga menyinggung masalah Televisi yang dinilai sebagai sumber kebejatan moral. Lebih lengkap silahkan simak dalam rekaman di atas.
Sumber: Suara Islam Online/Tim News
Lebih lanjut, dalam pengajian tersebut, Habib Rizieq juga menjelaskan soal soal Gafatar yang akhir akhir ini sedang ramai dibicarakan. Habib Rizieq juga menyinggung masalah Televisi yang dinilai sebagai sumber kebejatan moral. Lebih lengkap silahkan simak dalam rekaman di atas.
Sumber: Suara Islam Online/Tim News
0 komentar:
Posting Komentar