Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...
Jemaat Islam Nusantara (JIN) semakin hari semakin ngawur, dan semakin lama semakin gila, sehingga harus segera diambil tindakan agar tidak lagi menyebut mereka dengan label "Islam".
AMBURADUL DAN NGAWUR ... !!!
Berikut Dialog antara JIN dan ASWAJA tentang berbagai persoalan yang disikapi oleh JIN dengan pola pikir yang Amburadul sehingga melahirkan pendapat yang Ngawur.
1. JENGGOT
JIN : "Jenggot itu tradisi Arab, dan hanya merupakan lambang kebodohan, makin panjang jenggotnya makin bodoh."
ASWAJA : "Amburadul dan Ngawur ... !!! Memelihara dan memanjangkan jenggot itu perintah dan amalan Nabi SAW sebagaimana termaktub dalam Shahih Muslim Hadits ke 463 dan kitab Hadits lainnya. Faktanya Nabi SAW dan para Shahabat serta Ulama Salaf dan Khalaf yang terkenal cerdas dan brillian, banyak yang berjenggot dan memang mereka suka jenggot. Oh ... mungkin JIN lebih suka panjangkan Bulu Ketiak dan Bulu Kemaluan serta Bulu Dubur ?!"
2. JUBAH, SORBAN DAN 'IMAMAH
JIN : "Jubah, Sorban dan 'Imamah hanya adat Arab yang tidak perlu ditiru."
ASWAJA : "Amburadul dan Ngawur ... !!! Jubah, Sorban dan 'Imamah itu pakaian Nabi SAW dan para Shahabat, serta telah menjadi pakaian khas Ulama Salaf dan Khalaf, sekaligus kini jadi identitas para Kyai, sehingga perlu ditiru. Yg tidak perlu ditiru adalah pakaian yang umbar aurat atau pakaian yang jadi identitas kekafiran dan kemusyrikan."
3. ASSALAAMU 'ALAIKUM
JIN : "Assalaamu 'Alaikum itu adat Arab, ganti saja dengan Salam Sejahtera sebagai ciri khas Nusantara."
ASWAJA : "Amburadul dan Ngawur ... !!! Assalamu 'Alaikum itu ajaran Islam bukan adat Arab. Salam Masyarakat Arab sebelum Islam adalah "Wa Shobaahaah". Nah, setelah Islam mengajarkan "Assalamu 'Alaikum", baru kaum muslimin Arab menggunakannya sebagai Tahiyyatul Islam, sehingga berbeda dengan Salam Arab Kafir. Bahkan selanjutnya "Assalaamu 'Alaikum" digunakan oleh kaum muslimin di seluruh Dunia, apa pun suku bangsanya, sehingga berurat berakar menjadi budaya seluruh bangsa di Dunia, bukan di Arab saja. "
4. SELAMAT REMANG-REMANG
JIN : "Assalaamu 'Alaikum itu bahasa Arab, lebih baik diganti dengan bahasa yang dipahami masyarakat Nusantara, seperti Selamat Pagi atau Selamat Malam, sesuai dengan waktunya."
ASWAJA : "Amburadul dan Ngawur ... !!! Assalamu 'Alaikum itu termasuk Rukun Shalat yang tidak boleh diganti dengan bahasa apa pun selain bahasa Arab. Jika diganti, maka nantinya Salam Shalat Shubuh jadi Selamat Pagi, dan Salam Shalat Zhuhur jadi Selamat Siang, serta Salam Shalat Ashar jadi Selamat Sore, lalu Salam Shalat Maghrib jadi Selamat Senja, kemudian Salam Shalat Isya jadi Selamat Malam. Ada pun Salam Shalat Tahajjud jadi Selamat Remang-Remang, karena mau dibilang malam sudah lewat, dan mau dibilang pagi belum terang, jadi remang-remang."
5. JILBAB
JIN : "Jilbab itu pakaian wanita Arab, bukan ajaran Islam."
ASWAJA :"Amburadul dan Ngawur ... !!! Jilbab itu kewajiban agama Islam, bukan adat Arab. Wanita Arab sebelum Islam tdk ada yg kenal Jilbab. Nah, setelah Islam mewajibkan Jilbab melalui QS.33.Al-Ahzaab : 59, baru para wanita Arab Muslimah memakai Jilbab, sehingga berbeda dengan wanita Arab Kafir."
6. TILAWAH LANGGAM DALANG
JIN : "Baca Al-Qur'an jangan pakai langgam Arab, tapi ganti dengan langgam kedaerahan di Nusantara."
ASWAJA : "Amburadul dan Ngawur ... !!! Al-Qur'an itu diturunkan dalam bahasa Arab, sehingga dibacanya harus dengan langgam Arab agar notasinya tepat. Lagi pula, jika hari ini dibiarkan Al-Qur'an dibaca dengan langgam Dalang, maka esok Al-Qur'an akan dibaca dengan langgam Jaipongan dan Gambang Kromong, bahkan langgam Dangdut dan Rock 'n' Roll, serta langgam Blues dan Hip Hip, juga lainnya.
7. ISLAM NUSANTARA & ISLAM ARAB
JIN : "Islam Nusantara itu santun dan lembut, sedang Islam Arab itu radikal dan ekstrim."
ASWAJA : "Amburadul dan Ngawur ... !!! Klasifikasi semrawut ... !!! Parameternya tidak jelas ... !!! Nabi Muhammad itu Arab, Khulafa Rasyidin itu Arab, Ka'bah itu ada di Arab, Al-Qur'an dan Hadits pun bahasa Arab, bahkan kata "Nahdhotul Ulama" dan "Muhammadiyah" dari bahasa Arab, termasuk kalimat "Dewan Perwakilan Rakyat" dan "Majelis Permusyawaratan Rakyat" diambil dari bahasa Arab juga, jadi semua itu masuk yang mana : Islam Nusantara atau Islam Arab ???!!!
JIN, SETAN & ANUS
Jelas dan nyata sudah keamburadulan pola pikir dan kengawuran pendapat serta kesesatan Gerombolan JIN.
Oleh karenanya, mulai saat ini sebut saja mereka dengan istilah JEMAAT IBLIS NUSANTARA yang singkatannya tetap JIN, atau sebut saja SEKTE ALIRAN NUSANTARA yang disingkat dengan SETAN., atau pun sebut saja ALIRAN NUSANTARA yang disingkat dengan ANUS.
Intinya, jangan lagi sebut mereka dengan ISLAM, karena Islam tidak boleh disandingkan dengan terminologi apa pun yang tujuannya sesat menyesatkan.
Hasbunallaahu wa Ni'mal Wakiil ...
Ni'mal Maulaa wa Ni'man Nashiir ...
0 komentar:
Posting Komentar