Jakarta – FPI: Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Kamis, 29 November 2012 waktu setempat, akhirnya mengakui peningkatan status Palestina sebagai negara pemantau non anggota dari status sebelumnya sebagai entitas pemantau yang diwakili PLO. Hal ini merupakan langkah maju bagi Palestina dalam upaya diplomasinya memperoleh kemerdekaan.
Berdasarkan hasil voting yang dilakukan, Palestina mendapat dukungan mayoritas, yakni 138 anggota majelis umum PBB. Sementara hanya 9 anggota yang menolak, diantaranya Israel, Amerika Serikat dan Kanada, sisanya 41 anggota abstain. Tentu, pengakuan ini menjadi titik awal Palestina untuk mendeklarasikan kedaulatannya.
Namun terkait pengakuan PBB ini, Ketua Umum Front Pembela Islam, Habib Muhammad Rizieq Syihab yang juga sebagai pendiri Komite Pembebasan Al-Aqsa masih mengkritisi keputusan PBB tersebut. Berikut komentar Habib Muhammad Rizieq Syihab :
1. Untuk Palestina sejak lama PBB mempersulit statusnya. Kalau pun kini mulai ada proses pengakuan, tapi secara bertahap dan berjalan sangat lambat. Beberapa tahun lalu Palestina dijadikan sebagai "pemantau" di PBB setelah diproses sekian dekade lamanya, itu pun tidak diakui sebagai negara merdeka. Kini, dinaikkan statusnya menjadi "negara non anggota" PBB, entah berapa dekade lagi untuk diakui sebagai NEGARA MERDEKA YANG BERDAULAT???
2. Anehnya, PBB dengan sangat cepat mengakui Timor Leste dan Sudan Selatan sebagai Negara Merdeka. Ini tentu tidak lepas dari keberhasilan Lobby Salibis Internasional untuk memecah negeri Islam seperti Indonesia dan Sudan. Ada pun untuk Palestina, ternyata Lobby Internasional negari Islam di PBB sangat lemah.
3. Sikap Amerika Serikat yang menolak peningkatan status Palestina di PBB merupakan bukti kuatnya Lobby Yahudi di Amerika. Dan mestinya seluruh negeri Islam, khususnya yang bergabung di OKI memutuskan hubungan sama sekali dengan Amerika sebagai bentuk dukungan penuh untuk kemerdekaan Palestina. Sayangnya, banyak negeri Islam yang menutup mata atas kejahatan Amerika tersebut.
4. Pernyataan Menlu Amerika Serikat Hillary Clinton bahwa peningkatan status Palestina di PBB sebagai "Tindakan Sesat", karena menurut Amerika penyelesaian Palestina mesti melalui negoisasi dengan Israel, adalah merupakan PERNYATAAN JAHAT, CULAS DAN LICIK !!!
5. Pernyataan Dubes Palestina untuk RI bahwa separuh penduduk Palestina adalah Yahudi telah dimanfaatkan oleh kelompok pro zionis di Indonesia sebagai "penyesatan opini" bahwa di Palestina tidak ada Jihad. Jawabnya: Merupakan tak-tik Israel sejak lama untuk menyusupkan warga Yahudi menjadi penduduk Palestina, salah satunya dengan cara memperluas pemukiman Yahudi di Palestina, sehingga jumlah penduduk Yahudi terus bertambah. Pada saatnya nanti, warga Yahudi tersebut akan menjadi alat politik untuk menganeksasi seluruh Palestina menjadi bagian dari Israel, misalnya melalui referendum Palestina yang akan melibatkan suara mereka.
Dengan demikian, tak-tik Israel tersebut merupakan bagian dari agresi jahatnya, sehingga perjuangan warga muslim Palestina harus lebih strategis, baik secara militer mau pun politis diplomatis. Nah, semua itu adalah JIHAD PALESTINA melawan agresor Israel!!!.. [slm/fpi]
Sumber: www.fpi.or.id
0 komentar:
Posting Komentar